Kami menggores kata penuh rayuan.. Tapi kami bukan perayu.. Kami bersyair agar jiwa2 tershir.. Tapi kami bukan penyihir.. Kami membunuh sepi dgn kalimat sakti.. Tapi kami bukan pembunuh.. Kami adalah kumpulan terbuang.. Yg masih tercerai di kenyataan.. Namun dalam beragam karya.. Kami berpadu.. Yakin pada suata masa... Kami mampu damaikan semesta..

Nanti Tuhan Tolong

Sabtu, 10 September 2011

by: Kosmas da Kunha
ditanah ini
rerumptan tak lagi hajau
kuncup kuncup enggn mekar
ipun ilalang tak ingn brnyanyi
angn seakn lelah brhembus

Di tanah ini
jerit tangis bocah lapar meraung
hidup gelisah penuh daki
sebab tak lagi bisa mandi

di tanah ini
beras seharga keju dan roti
berebut ubi hutan
sekedar menyambung hidup tnpa hutang

di tanah ini
kemiskinan tak pernah habis
mendarah daging
kelaparan adalah teman trakrab
kekeringan adlah karib
lekat erat membelengu

ditanah ini..
Seabrek program untk rayat
hanya gaung sesaat
lalu hilang dalam kata retorika
tanah ini cuma akronim
NTT,Nanti Tuhan Tolong

kotauneng,9 september 2011

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Posts