by: Marlin Bato Wanes,
Waktu pun semakin merujuk tuk mendekap ku
bermain riang bersama air mata
di ujung dagu, aku yang tertunduk
melirih syair sendu dan berdendang genderang sepi
.: terpaksa ku kencani malam yang dusta
Hadir bara cinta yang bergemuruh di jantungku
bongkahan niat, gundukan hasrat.
bibir merangkum sejuta getaran isyarat, ciuman dahsyat
..:lihalah pendar pendar api di mataku
Rayu ku bagai aksara yang menyala
lava cinta mengalir dari mataku,
menuruni jurang yang membelah dadamu
.: denyut nadi tak dapat meredakan gejolak jantungku
Segumpal magma tak kunjung habis bergolak
memuntahkan vulkanik cinta ke langit semesta
bila debu rinduku menghalangi pandangmu,
semata mata aku ingin memenuhi matamu dengan
.: kata cinta..!!
Ku tak kuasa menghentikan semburan cinta di tubuhmu,
sejuta cium dan peluk, memenuhi lembah dan sungai hatimu
ku tak bisa berhenti hanyut, dalam denyut di nadimu
aku meleleh dalam hidupmu, menciptakan
.: kawah kawah rindu yang baru....!!
Jakarta, 03.00 WIB - 30/08/2011