Kami menggores kata penuh rayuan.. Tapi kami bukan perayu.. Kami bersyair agar jiwa2 tershir.. Tapi kami bukan penyihir.. Kami membunuh sepi dgn kalimat sakti.. Tapi kami bukan pembunuh.. Kami adalah kumpulan terbuang.. Yg masih tercerai di kenyataan.. Namun dalam beragam karya.. Kami berpadu.. Yakin pada suata masa... Kami mampu damaikan semesta..

Kisah Waktu

Rabu, 14 September 2011

by: Oss Rebong
Aku memungut rinduku yang kemarin jatuh dikisah waktu
sdah termakan karat dan kusam
sudah berjamur dan bau
setengahnya telah membusuk

tapi aku mebasuhnya hingga berkilau
agar melihat betapa indahnya ia menyiksaku dulu
pada mentari tlah kuijinkan membakarnya

tak tersisa..

Bidadari Bisu


by: Abdul Gunawan

Bidadari merajut purnama..
Sepotong cinta dipundaknya..
Mulai kusam dan hampir berkarat...
Dalam kebisuan...
Brteriak memecah malam..
Coba menggoda angin..
tuk bawa pulang psangan jiwa.
Bidadari merajut purnama..
Masih terkapar..
Dalam iringan tarian duka..

Merajut Kasih

by: Annasty Sandra


Kurajut kasih di penghujum senja..
Mencoba merenda asa dengan sejuta harap..
Menemukan bayang indah yang kemarin pergi..
Akankah kembali pujaan hati..?

Rembulan malam lelah bergantung..
Bintangpun berkedip redup..
Terlihat samar,wajah mu,terpantul di bayangan rembulan..
Lara hati terpilu,tak dapat ku rengkuh..

Ku rajut kasih,ketika gelap menyelimuti..
Dalam udara dingin di akhir bulan agustus..
Dengan sejuta harap..
Kembalilah kau hai pujaan hatiku..

Vulkanik Dari Gunung Hasrat



by:
Marlin Bato Wanes,
Waktu pun semakin merujuk tuk mendekap ku
bermain riang bersama air mata
di ujung dagu, aku yang tertunduk
melirih syair sendu dan berdendang genderang sepi
.: terpaksa ku kencani malam yang dusta

Hadir bara cinta yang bergemuruh di jantungku
bongkahan niat, gundukan hasrat.
bibir merangkum sejuta getaran isyarat, ciuman dahsyat
..:lihalah pendar pendar api di mataku

Rayu ku bagai aksara yang menyala
lava cinta mengalir dari mataku,
menuruni jurang yang membelah dadamu
.: denyut nadi tak dapat meredakan gejolak jantungku

Segumpal magma tak kunjung habis bergolak
memuntahkan vulkanik cinta ke langit semesta
bila debu rinduku menghalangi pandangmu,
semata mata aku ingin memenuhi matamu dengan
.: kata cinta..!!

Ku tak kuasa menghentikan semburan cinta di tubuhmu,
sejuta cium dan peluk, memenuhi lembah dan sungai hatimu
ku tak bisa berhenti hanyut, dalam denyut di nadimu
aku meleleh dalam hidupmu, menciptakan
.: kawah kawah rindu yang baru....!!

Jakarta, 03.00 WIB - 30/08/2011

Sajak Beranda

Sabtu, 10 September 2011

By: Hengky Ola Sura
di beranda angin tak kedengaran lagi...
rindu menyulam kata...
lama terdiam..
kata tak tersulam lagi...
kita pulang pada hari yang menelikung...
Beranda oh beranda di berandakah nanti kita menyulam lidah...
membenamkan smua rasa rindu

Cinta Dunia Maya

by: Annasty Sandra 
Ku susuri kembali kisah ini..
Kisah cinta antara kau dan aku..
Awal kenal di pagi dini..
Ketika kau coment statusku..

Awalnya,semua biasa saja..
Tiada yang istimewa antara kita..
Kau like statusku..
Ku balas like statusmu..

Sampai pada suatu ketika..
Kau tanyakan perihal diriku..
Ku kisahkan apa adanya..
Malu-malu,diriku malu..

Seputaran waktu, kita jadian..
Gayung bersambut,ku terima ucap cintamu..
Kala kau tawarkan rasa,tampa pertemuan..
Kau dan aku pun satu dalam syahdu..

Tabir asmara membuat rindu datang menyerang..
Sukma pun bergetar dalam erangan..
Tak tahu mengapa,ku serasa di buai mimpi..
Begitu indah pesona terpikat kharisma diri..

Namun ada jua galau di hati..
Diam-diam datang merasuk diri..
Cinta yang tercipta indah nian..
Tapi bisakah bersatu jika terbentang jarak..?

Dalam galau gundah gulana..
Hatiku bertanya..
CINTA DUNIA MAYA, MUNGKINKAH ITU...?



Penghujum senja..

Balada Si Renta

By: Iin D'fritzello
Siapa gerangan wahai kau si tua renta???
sudah beberapa waktu aku melihat dirinya..
pagi,siang,sore,mungkin juga malam,jalan berkelana..
melintasi pinggiran kota maumere dengan wajah iba..
dengan beban di pundak sepertinya kau merana..

Dalam hati aku bertanya...
sekeping uangkah??
sepiring nasikah??
ataukah secuil asa yg kau pinta??
wahai kau si tua renta...
ku lihat kau dengan mata dan rasa..
seprtinya kau menderita..
dihimpit usia yang kian senja..
adakah mereka di sana..
merasakan apa yang aku rasakan juga??

wahai kau si tua renta...
siapa gerangan yang empunya..
membiarkanmubegitu saja..
berjalan pada tapak-tapak jalanan kota
dengan peluh dan wajah nestapa...

maumere,08112011...
di_siang hari yg panas

Selamat Ulang Tahun Adinda

 by: Yohanis Yanto Kaliwon
Tiga puluh lima tahun yang lalu….
Tangis pertamamu pecah di langit Tibakisa…
Senyum tipis bunda terukir haru…
Tawa ayah lepas mengurai rasa…
“Selamat datang putri kecilku”….
Jejak kaki kecilmu indah terpatri…
di pasir pantai Ma’unori…
di Kotakeo engkau menari….
di Boawae membaca puisi…
di Ende menggapai mimpi…..
di kota karang meraih cita, juga cintamu…
sungguh, aku tak pernah tahu…
engkau takdirku, tulang rusukku…
dua belas tahun yang lalu….
Ku tawarkan sepucuk asa nan biru…
Kau simpan erat di bilik hatimu…
Berdua mengayuh biduk penuh warna…
Kupang, Atambua, Yogya, Maumere…
Jejak-jejak persinggahan terpatri…
Kini dan nanti….
Selamat ulang tahun cinta….

(Maumere, 3 September 2011)

seperti bisik sang Gibran: ku persembahkan buat "jiwa yang merengkuh jiwaku"....

Untukmu

by: Kosmas da Kunha
Untukmu yang berbahagia
Masikah ada rindu yang tersisa
Diam tersembunyi di dalam sukma
Masihkah siluet wajahku mampir di sudut mata
Ataukah dejavu datang padamu di pusaran masa
cukup untuk dikenang tanpa ada rasa

Untukmu yang menari
Adakah sebentuk simpati
Untuk aku yang ditinggal pergi
hidup berlumur caci
karena aku lelaki
Ingatkah kau pada janji
terpatri dalam kata sehidup semati
Dikaki Manglayang yg permai
Untukmu yang berbaju pengantin
ingatkah kau pada sebentuk cincin
walaupun tak seindah liontin
Terukir nama,pengikat batin

Untukmu yang berbulan maduAkankah kudengar lagi bujuk rayu
ketika hatiku igalau
Seperti dulu ketika kita berpadu satu
Akankah sebenvk senyum semanis madu
Ketika kelak pandangan beradu

Untukmu yang berdua
Ada adaku kado,sebaris doa
tersemai diatra jemari yg tengada
Berseru,memohon pada yang Kuasa
Semoga hidupmu senantiasa bahagia
Selalu dipayungi dengan cinta
kini dan smpe saatnya tiba

Kenanglah aku dalam setiap hembusan nafasmu
meski aku terbuang dalam debu

Maumere,ambang senja 9 September 2011

Nanti Tuhan Tolong

by: Kosmas da Kunha
ditanah ini
rerumptan tak lagi hajau
kuncup kuncup enggn mekar
ipun ilalang tak ingn brnyanyi
angn seakn lelah brhembus

Di tanah ini
jerit tangis bocah lapar meraung
hidup gelisah penuh daki
sebab tak lagi bisa mandi

di tanah ini
beras seharga keju dan roti
berebut ubi hutan
sekedar menyambung hidup tnpa hutang

di tanah ini
kemiskinan tak pernah habis
mendarah daging
kelaparan adalah teman trakrab
kekeringan adlah karib
lekat erat membelengu

ditanah ini..
Seabrek program untk rayat
hanya gaung sesaat
lalu hilang dalam kata retorika
tanah ini cuma akronim
NTT,Nanti Tuhan Tolong

kotauneng,9 september 2011

Gelisah

 by: Annasty Sandra
Malam kian larut dan menepi...
Alam pun gelap,sunyi dan sepi..
Dalam lingkaran lamunan ku menyepi..
Tersiksa belenggu cinta tak bertepi..

Gelisah ku hadir di ujung malam..
Harapkan kau datang membawa salam..
Di antara gemerlap bintang temaram..
Tahulah kau isi hatiku terdalam..

Ku coba pejamkan mata dalam semu..
Mengusir pergi rupa bayangmu..
Tapi tak bisa ku lepas raut wajahmu..
Semakin tersiksa rindu padamu..

Gelisah..
Hatiku gelisah..
Ohh..

Ujung malam..
Jogja,09-09-2011

Sebait Kata Rindu

 by:Kosmas da Kunha
Malamku tak perna sesunyi ini
jiwaku tak pernah sesepi ini
hanya mampu bicra pada angn yg brnyanyi
iringi malam yg pekat
dunia diam dlm gelap tak brsekat
getar dawai rindu
mengalun,membhana dimalam bisu
memacrkan aroma galau
rindu yg tak bertepi
bersemayam dlm jiwa nan sunyi

Maumere,september 2011

Tarian Muda

by: Sally Uka Uka
Keindahan pesona minda menghimpitku di sudut tak terbatas,
Lentik jemari yang terus tergelitik ,
memaksaku menari di tiap tut yg menanti,
Lerlantun irama rasa yang trs menghentak sukma ,
Kegamangan terjawab sudah ,
Ku kecup lembut hadirmu di cuping jiwaku yg tergoda ,
Sambut untaian rasaku wahai pribadi .........
Peluk indah bayangku dlm selimut regang alunanmu ....
hadirku hanya pelengkap...
Penuhin ruang yagn kian berdesak ......

JAKARTA 08092011
SALLY UKA UKA

Penyair Terbuang

by: Abdul Gunawan
 Kami menggores kata penuh rayuan..
Tapi kami bukan perayu..
Kami bersyair agar jiwa2 tershir..
Tapi kami bukan penyihir..
Kami membunuh sepi dgn kalimat sakti..
Tapi kami bukan pembunuh..
Kami adalah kumpulan terbuang..
Yg masih tercerai di kenyataan..
Namun dalam beragam karya..
Kami berpadu..
Yakin pada suata masa...
Kami mampu damaikan semesta..

=awa@n: 07.09.11=

Jumpa

 by:Alexander Yopi Hendra Susanto
kudatangi
sekujur tubuhku penuh
kata-kata adalah perjumpaan
di ladang permainan
bersuara
dalam rupa magis dupa dan asap
pelana kudaku
tungganganku
cuma maksud dan tujuan
tidak lebih dari berteriak
dalam sunyi mungkin ribut
dalam ribut mungkin sunyi
sepenggal arti
berjumpa
tuk sapa tegur
sambil membawa pesan
sedikit yNg tersisa di ingatan
lebih baik daripada banyak
lalu mabuk
dan tak sadarkan diri kembali
yah,
salam jumpa

jkt, 7/9/2011

Belenggu Cinta

By; Marlin Bato
~ Benarkah cinta itu belenggu ???
hingga seumur hidup, aku dipenjara
di sel hatimu seluas semesta

~ Bersama sebingkai nirvana
kau bidadari di dalamnya.
aku terkurung dalam bahagia.

~ Sehari tak bersua,
hukuman bertambah dicambuk rindu
dadaku penuh goresan namamu.

~ Duuhh...belenggu cintamu !!
sangat erat, aku tak sanggup
:_ Meronta !!

Jakarta, 07/09/2011

Keriting

burung pipit menangis sedih
rambut keriting tertunduk sedih
lesung pipi meredup perih
patah hati ditinggal kekasih

biar pedih, masih sombong
siang bolong didalm kakus
pake cawat senandung rinto harahap
bersama moke merek hokor


Eh Si kerting yang patah hati
akhirnya kini tak lagi pedih
sejak kemarin pnya kekasih baru
namanya moke susilowati
Mof 2011

Ketika Kau Pergi

by: Annasty Sandra

Tiada lagi dapat ku kata..
Hati darah tersobek luka..
Hal yang paling ku takuti..
Ketika kau pergi tinggalkan diri..

Apa pula nak dikata,tiada daya ku menahanmu..
Walau berat terasa di hati,itu sudah maumu..
Hanya airmata yang tiada berhenti..
Bak teriris sembilu, terasa nyeri di hati..

Kini kau telah jauh pergi..
Tinggalkan aku sepi dalam sendiri..
Entah,apakah bisa ku jalani semua ini..
Sedangkan tanpa mu, aku tiadalah berarti..

Ketika kau pergi..
Tinggallah diriku sendiri..
Ku merasakan sesuatu..
Yang tlah hilang dari hidupku..

Ketika kau pergi..
Ku iringi dengan DOA dan AIRMATA..

Selamat jalan kasih..
TUHAN slalu beserta mu. . .

Jogja,04-09-2011

MONOLOG SANG MUSAFIR

by: Marlin Bato Wanes
~ Ini adalah bulan pembakaran, demikian kata & pendefenisisan yg masuk ke relung kalbu kami, anak-anak desa yg jauh merantau di kota kota impian.

~ Bulan ini menjadi pertanda mulai dibakarnya kerinduan kami pd keluarga & kampung halaman, sebagai pertanda dekatnya hari-hari kegembiraan.

~ Kami sudah terbiasa dgn air mata kesunyian, hingga lekat air mata kegembiraan ketika mencium punggung jemari orang orang tua & keluarga tercinta.

Jakarta, 06/09/2011

Aku dan Malam

 By:   Abdul Gunawan
Malam trbangun lagi dr tidur..
Stelah siang perkasa melelapkannya..
Duduk aku dipelataran..
Menanti gemintang cumbui langit..
Angin malam mulai dtg dgn malu2..
Coba mngajak aku bersenda gurau..
Taburan bintang mulai gemerlap..
Sang baskara tlah tinggalkan peraduan..

Duhai..
Tlah benderang seisi langit..
Malampun berkilau penuh suka..

Takjub aku..
Akan sbuah persembahan terindah..
Dari Sang Maha...
Hatikupun brgumam..
Bilakah kudapat bingkiskan setitik cahaya..
Untuk sebuah malam????

=aw@n: 05.09:11=

Melodi MElankolis Orkestra Diri

~ Hening terpuruk terikat bayangmu

Membatu dalam benak tak mau pergi

Mengapa selalu ada bayangmu mengasah tajam

Di tepi damba yang berarak menuju hatiku

Bersimbah keindahan yang melukis birunya sinar matamu

Berpeluh cinta yang mempesonakan bagai sepotong senja

Detik ini, aku memeluk hening, untuk dirimu ~

Jakarta, 05/09/2011
By; Marlin Bato,

Recent Posts