Kami menggores kata penuh rayuan.. Tapi kami bukan perayu.. Kami bersyair agar jiwa2 tershir.. Tapi kami bukan penyihir.. Kami membunuh sepi dgn kalimat sakti.. Tapi kami bukan pembunuh.. Kami adalah kumpulan terbuang.. Yg masih tercerai di kenyataan.. Namun dalam beragam karya.. Kami berpadu.. Yakin pada suata masa... Kami mampu damaikan semesta..

LANGIT TAK BERGAMBAR

Senin, 31 Oktober 2011



by: Kosmas da Kunha


Aku membujuk hatiku
Usai melepas hari
Hatiku bergemuruh Menahan rindu
Menggebu menembus langit
Langit diam,berbalut awan
Tak bergambar..

Seperti malam kemarin
Aku meridukan bintang kecil
Temaram di sudut malam
Bila malam meningalkanya
Pijarnya kan menyambut fajar
Tetaplah jadi bintang gemintang
sebab rembulan tak slalu setia

ambg fajar,maumere,1 November 2011

PUISI INI PUISI CINTA



by: Even Edomeko


Nona e, puisi ini puisi cinta
saya tulis di buku Matematika
saat belajar tambah-kurang
tapi senyummu yang terkenang

Pas cakar sinus - kosinus - tangen
oi... makin hebat saya kangen
konsentrasi pun terbang bersama angan
sampe pensil jatuh dari tangan

Waktu belajar kali - bagi
Jujur, ada rasa sakit hati
Ingat kau pesiar sama lain lelaki
Padahal saya sayang kau setengah mati

Tapi ketika belajar tambah - kurang
saya kembali senang riang girang
karena ketemu rumus cinta:
1 + 1 = 1
Aku + Kau = Utuh

wairbubuk, 01112011

LAGU LAMA...



by: Sonya da Gama
 
 
Tiba tiba..
sebuah syair lagu..
aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta kepadaku...
rautmu ..
tiba tiba sekilas datang..
duka..
cinta..
mungkin waktu itu..
tapi..
lihat!semua berubah..
dunia dan aku..
dirimu tidak..bermimpi dan akhirnya pergi..
tiba tiba teringat rautmu..
dan aku berduka buat dirimu..
tapi hari ini..kupersembahkan senyum terbaikku untukmu..
 
(to:my best friend..DKSN jogja 1997-2003)

.................SIAPA AKU.........................



by: Sally Uka Uka

Dalam setiap kebisuan ku meradang ..................
Dalam desir bayu yang menyapa ku bertanya..................
Dalam irama rumput yang berlenggok ku meronta............
Dimana jawab kan ku dapat.....................
semua membungkam.
semua tak perduli...........
semua sinis melirik dgn ekor mata tanpa makna..............
kebingungan kian melanda ....menerpa laksana badai menghantam ketidak tauanku.............siapa aku,,,,,,,,,,,,,,,untuk apa aku ada....................utk siapa aku disini

lelah jiwaku menelusuri lorong tak bertuan ,,,,,,,,,,,,,
letih ragaku dipadang semesta yg tak bersahabat ..............
hingga ujung nyata dan maya ku arungi .hanya tanya yg kian mengelayut timpang penuhi rongga................

Tuhan.......ya Tuhan ................mataku melotot .
jiwaku menari saat ku temukan siempu penjawab tanyaku ...............
PUJI TUHAN YA ALLAH KINI KU TAU ....
SIAPA AKU.............

Banjarmasin 30102011

CATATAN 24



by:Even Edomeko


Sekelompok garuda muda
melintasi langit Nian Tana
pagi tadi...

Matanya bara percikkan muak
Paruhnya runcing pekikkan marah
"Singkirkan korupsi di Bumi Sikka
...tak pake tunda...
...tak pake tunggu..."

Cakarnya erat cengkram pita:
"Segel mati ini kantor
tak layak dihuni koruptor
biar bersih dari segala kotor..."

Dan tujuh lamen rang dirang
bersila hadap higun pitu
permisi leluhur angkat ikrar:
pantang makan pantang mundur...

Sekelompok gagak pulang merunduk
RABU nanti, mereka kembali...!!!

(bersambung)
bukang_penyair (24102011)

NASIONALISME, MASIH ADAKAH?


by: Yohanis Yanto Kaliwon

 
Ketika identitas dipersoalkan…
Pada reruntuhan simbol peradaban…
Atas nama suku, atas nama agama…
Konflik-konflik bergelora….
Tercabik dada pertiwi berdarah…
Ketika keadilan dipersoalkan…
Antara Timur Barat Utara Selatan…
Separatisme di beranda Negara…
Hari ini….
Dua puluh delapan sepuluh…
Ikrar pemuda kembali disuluh…
Satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa….
INDONESIA!
Imaji kebangsaan sebuah misteri..
Di balik senyum ramah berbalur curiga…
Masih adakah Nasionalisme?
Kalau boleh ku tambahkan ikrar…
Kami putra putri Indonesia…
Mengaku beragama yang satu, agama Indonesia!
Merdeka!!!

(Maumere, 28 Oktober 2011) SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA!

MALAMKU DIAM



by: Annasty Sandra

 
 Di antara gelapnya malam..
Sunyi..
Sepi..
Dalam gemuruhnya ombak..
Riak..
Pecah di karang..
Ku sendiri..
Renungi malamku..
Hening..
Syahdu..
Di temani beribu bintang..
Dan semilir angin malam..
Dingin, merasuk diri..
Malamku diam..
Hatiku pun lara..

NIAN TANAH NASIBMU KINI...



by: Kosmas da Kunha


Tanah tumpahnya daraku bergolak kini
Dendam menebar racun sampai pelosok
Ramai menjadi Hakim
Melempar salah pada trsalah
Menyisahkan amarah melambung
Jauh melewati pucuk-pucuk nyiur..

Seperti laut bergemruh
Demikian nada protes melambung
Terbang diantara debu demokrasi
Bertameng aspirasi
Tapi sengsara rakyat makin menjadi

Nian tanah,nasibmu kini?
Adakah yang peduli untk membangun
Kalau semua enggan bersanding anggun
Adakah setititik damai
diantara dendam brgelora..
Adakah embun kasih diantara amara meletup
Mari brtanya pada nurani..

Kota Debu,27 Oktober 2011

~Hakikat Profetik~



by: Marlin Bato Wanes


- Sekiranya angin yang menggigilkan sumsum
mampu berkabar akan kesejatian kita,
tentu setiap anak kini mengantri
untuk ambil bagian dalam majelis,
tempat kita begitu malas dan keriput antusiasme,
bertelekan sambil menyepelekan rutinitas
mendedah bait- bait kitab kuno,
kalimat kebajikan dan pelarangan !!

- Ketahuilah, biarkan dan tetapkan ini saja,
yg membuat kita bangga akan anak indonesia
tekun mengkaji pedesaan, dan aku tau
tempat dimana kau bisa melihat dunia yang tak koyak
dimana kau akan melihat dunia yang indah,
melebihi dunia yang ada di dalam cupu manik astagina.
salam hangat semuanya........
Selamat merempat senja..........!!!!

Jakarta, 27/10/2011


------------------------------------------------------------------------------

TENTANG RASA



by: Ama Raya

(untukmu, yang singgah tanpa kata)

Aku bertanya di busur bulan…
tentang diam yang kadang pahit dan terbata merintis padam.
Signora... genderang itu bertalu kian berat
dan hadirmu cederai kehendakku seperti lumat
dimana gelisah ini runtuh dan menghujam begitu angkuh.

Waktu bisa saja lewat dengan termangu,
sementara aku berada dalam lingkaran kiamat,
memanggul degup untuk satu anggun yang begitu sempurna.

Signora… tentang takdir menyingkap rasa;
Malam mengambang tawar seadanya
mengurai tandas jiwa hingga luruh lepas.

Bila nanti bulan datang dengan purnama,
biarkan ia berteduh di sejenak kecup kelabu kasih tak sampai.
Angin masih berhembus dan kumencari dengan sendiri,
satu diri berkerudung diam yang tak habis.

Signora, tentang rasa dan rindu yang pepat berlabuh di sini,
terkatup mengingkari takdir semesta. * * *

SIKKA



by: Cool Xmannink


Sikka
Ina nian tana wawa
Ama lero wulan reta
Uhek manar puher oha

Sikka
Prahara mendera
Membentur nurani para putra
Melawan segunung nista

Sikka
Pekik perkasa teruna
Lahirkan kepal penuh makna
Bangkit seluruh jiwa

Sikka
Membara setiap asa
Rindukan sejuta bahagia
Membunuh sejuta nestapa

  | 25102011I

DEMIKIANLAH


by: Oss Rebong


Eh dengar tida tadi malam?
Ada hujan jatuh loh di teras rumah
rintik, lalu gerimis
aku menantinya derasnya, ah enggan dia

tapi bersyurlah pagi ini
bunga-bunga nampak berseri, lucu
kupu-kupu dan kawanan burung mengganti sayapnya
anjing dan kucing bermain bersama
tak seperti biasanya, indah sekali
dan sekelompok manusia bisa kurang kerjaan
menyiram halaman...

dan aku?
diam-diam mengirim surat pada Tuhan
isinya: "tuhan thanks ya, su kasih hujan buat tanahku yang tandus ini, kami menanti loh berhari-hari, ternyata dia mau turun juga e tuhan..makasih sekali lagi atas berkat ini.."
gitu..

Lantas tadi, aku menanti matahari pagi
cuma mau ucap selamat pagi
biasanya dia mengintip di ujung timur
tunggu punya tunggu ternyata tak muncul juga
mungkin asik tidur dibalik awan
aku cepat-cepat memberi kabar pada Tuhan
"ah Tuhan, makasih sekali lagi...
pada mendung di awal pagi, baru pertama kali loh trjadi..."
gitu

lantas pagi juga aku lewat depan rumah tetangga
aku ingat, seminggu lalu dua pohon mangga rindang ditebas lunas
gara-garanya si sulung mau merid minggu depan
biar tenda pesta berdiri leluasa
ahhhhhh..
hasilnya
sekarang tersisa panas membakar
teriknya bukan kepalang
padahal saat ada dua pohon itu
sejuknya minta ampun
dapat bonus lagi,
buah mangganya yang aduhai

makanya saat gerimis semalam,
syukur sekali
bisa obati gerahnya hari
bisa sirami gersangnya hati
bisa bikin senyum-senyum sedikit
bisa enak-enak tidur
enak sekali

demikianlah...

==============================
=======
OR/mof

SANDAL JEPIT



by: Sonya da Gama
   
 Selalu sepasang....
kiri dan kanan...
dipakai untuk menjadi alas kaki..
seperti budak tubuh...
keduanya serupa tapi berlainan sisi...
seperti kita...
ketika saat memakainya..
kutertegun..
sandal jepit...
benda biasa..
yang bermakna tinggi..
serupa sepasang angsa di kartu kartu ucapan valentine..
sandal jepit bagai sepasang manusia..serupa tapi berlainan sisi...
(maumere..25 0ktober 2011)

Jangan Jemur di Halaman



by: Even Edomeko


Bikini siapa ini?
Kenapa jemur di sini?
Mari angkat...!
Jangan jemur di sa pu halaman
Aaahhh.....
Nanti sa pu teman perempuan datang
kaco ka...
Hoi miu e...

Puisi Waerumang, 20102011

UNTUK MEREKA YANG PERGI



  by: Kosmas da Kunha

mengenang setahun tengelamya KM Karya pinang

Setahun dalam ingatan
Atas tragedi pilu menyayat jiwa
Duka anak nian tanah
Melepas pergi yang tercnta
Dalam peti mati

Langit nian tanah ketika itu bersaput kabut duka
Banjir air mata atas nestapa
Ratap tangis mengema dari egon sampe palue
Sirena duka meraung sepanjang Ndondo Maumere
Dan kotak-kota berhias pita ungu berjejer
Menanti jasad yang hancur

Ya Tuhan,tangis kami bercampur amarah
Duka kami pecah bagai ombak laut flores
Lidah kami keluh Membenci laut ganas
Tengelamkan saudara dalam pusaran

Ya Tuhan,ini sepotng doa berhias pita duka
Untuk mereka yang pergi,
Semoga damai mereka di sana
Titip rindu pada yang hilang
Semoga menemukan kedamaian
Dalam laut yang tak brtepi

Kota uneng,suatu siang,22 Oktober 2011

~h a r a p a n i t u a k h I r n y a~


by: Teddy Woga

 
Nora oras a'U hawong,
Hawong Ina Nian Tana Wawa,
Ami E odi du'Ur mam, blain mam,

Hagong Aman Lero Wulan Reta,
Ra'ik dara E du prina poin,
Tana E odi lalang nan,
Nian E odi meseng nan,

Miu beli ami uran,
Ko poi mai teto ajar,
Loning tana E du maran,
WaAn E du blain.

Ra'ik newan ami neni,
Ganu newan ami hawong,
Beli uran du gete,
Uran nete tana sawe !!

08.11, 21102011
TAW

SEBAIT KATA DUKA UNTUK YANG TERLUKA

Kamis, 20 Oktober 2011



by: Kosmas da Kunha


 
Siang itu,langit serasa runtuh
Pucuk-pucuk bakau seakan enggan bernyanyi
Diam dalam duka
Pun ombak senyap dalam pilu

Malekat kecil itu datang
Menyapa bundanya dalam tangis
Pecah,meyeruak di langit biru
Tanpa kaki,dia coba trsenyum
Lalu diam,terbujur memeluk maut

Maut merengutnya pulang
tak ada tangis,
Wajah-wajah heran
Datang melawat tanpa duka
Menamba luka hati bunda..

Selamat jalan malekat kecil
Kehadiranmu membwah hikmah
untk insan yang brkihtmat

Kota uneng,dalam tenda duka,18 Oktober 2011
Maria Oktaviani

SELAMAT DATANG SANG PENYEJUK



by: Kosmas da Kunha


 
Dari balik tirai-tirai malam
Berbalut gerah nan lekat
Dari sudut hati yang kosong
Bertaut dengan jiwa nan gosong
Kupandang getir rinai-rinaimu
Bening membias cahaya temaram
Sejuta kesejukan terselip diatara butir-butir bening

Selamat datang sang penyejuk
Lihatlah bumi merindukanmu
Rerumputan slalu memangil namamu
Dan debu berlari dalam pekat malam Menyambutmu

Selamat datang sang penyejuk
Basulah kami dari jelaga kemarau
Terbangkan debu amarah nan pekat
Tumbuhkan benih sukacita pada ladang penantian

Selamat datang sang penyejuk
Bila pagi menjelang..
Kudapati kuncup-kuncup kembang bernyanyi
Bila kutemui tunas-tunas bersemi
Titip sebentuk salam pada langit

Maumere,menjemput pagi,21 Oktober 2011

HUJAN....




by: Sonya da Gama
Akhirnya..
datang juga..
setidaknya panas kulitku terbakar mentari...
terobati ..
seperti penantian panjang sang kekasih...
mungkin..dalam hujan...
dia bisa berdiam...
hujan selalu ternantikan meskipun...
kulit membeku kedinginan...
akhirnya...
dikau datang juga...
 
(mof...oktober'11)

SURAT CINTA UNTUK NIAN SIKKA*



by: Valens Daki-Soo


 
Ooh Nian Tana....
Sikka yang perkasa!
Aku rindu menatap wajahmu,
Panas tapi teduh diatapi langit biru..
Ilham bagi penyair dan pencipta lagu,
Elok tubuhmu merona syahdu,
Dengan pesona bibir pantai nan memukau...

Namun, kini angin kencang terdengar menderu:
Masih adakah di jiwamu ketangguhan para leluhur agung?
Menjadi apakah hidupmu: tanah berbatu atau taman hijau?
Harapan yang memantul dari sejarah panjang sejak dulu?

Wahai, tana Sikka,
Putra-putramu pernah menghiasi Nusantara bagai beludru,**
Putri-putrimu nan anggun, cerdas dan tak sekadar ayu...
Para srikandi dengan hasrat kuat 'tuk maju...

Maumereeee!!!
Aku berkata dengan suara bergetar:
Bangkitlah!
Berhentilah berharap pada penguasa,
Mereka yang bisa beli apa saja!
Bangkitlah!
Kau yang hebat dari Nusa Nipa!
Barometer politik Nusa Bunga!***
Betapa kubangga,
Pernah menyusu di Bukit Leda..****
Betapa kudamba,
Kader-kadermu jadi permata bangsa!

Merdekaaa!!!

Jkt, 17 Oktober 2011
Valens Daki-Soo

* Puisi ini terinspirasi oleh perjuangan para kader muda, teman-temanku dari tanah Sikka, yang menuntut penuntasan kasus korupsi dana Bansos sekitar 19 M. Mereka berteriak tiap saat di Grup "Forum Diskusi Pemuda Mahasiswa Sikka" (saya dilibatkan jadi warga grup). Bisa jadi model/contoh yg baik. Puisi ini untuk Sikka dalam pigura entitas budaya kita sebagai Satu Flores, Satu Flobamora, Satu Indonesia.

** Beberapa putra Sikka pernah masuk orbit politik nasional bahkan internasional: Frans Seda (eks Menteri, eks Dubes), Ben Mang Reng Say (eks Dubes, eks Anggota DPA), Centis da Costa (eos Anggota DPR-RI, menonjol pada masanya sbg pendekar hukum dan politisi berkarakter kuat dan berani), Chris Siner Keytimu (eks Aktivis Petisi yg menentang keras rejim Soeharto di era 'kejayaan' Orba), dan banyak kader muda sedang naik ke permukaan...

*** Perpolitikan Sikka amat dinamis, bisa tenang-hening, jika ada pemicu bisa menggeliat dan 'panas'. Kehadiran Seminari Tinggi Ledalero dan Seminari Tinggi Ritapiret (kegiatan akademisnya di bawah bendera STFK Ledalero) tentu amat mewarnai dan mendukung Sikka sbg 'barometer' (setidaknya pada masa lalu).

**** Ledalero, arti harafiahnya (bahasa Sikka): "bukit tempat sandar matahari". Makna kontekstualnya: "matahari iman dan pengetahuan yang memancarkan kemuliaan Tuhan -- Sang Matahari Sejati".
STFK Ledalero telah melahirkan banyak kader Gereja dan bangsa, dan "mengekspor" misionaris SVD ke mancanegara.

Jangan Jemur di Halaman


by Even Edomeko


Bikini siapa ini?
Kenapa jemur di sini?
Mari angkat...!
Jangan jemur di sa pu halaman
Aaahhh.....
Nanti sa pu teman perempuan datang
kaco ka...
Hoi miu e...

Puisi Waerumang, 20102011

*20102010*


  • by;Iin D'fritzello


    Tangan ini dalam genggaman erat tangannya
    Mengusung berjuta rasa dan asa
    dalam rangkaian tali temali cinta
    melangkah dengan rasa yakin dan percaya
    menuju AltarNya

    Saat tangan kita
    dipersatukan dalam janji suci sehidup semati
    dalam ikatan cincin hati dan jiwa kita menyatu
    kita bukan lagi dua melainkan satu
    terpaut sakral dalam naungan cinta Tuhan nan abadi

    Terima kasih dan Syukur kepada Tuhan
    atas penyertaan bahtera hidup keluarga
    semoga
    tetap menyatu
    tak kan lekang oleh waktu
    dan tak tergantikan
    hinnga di abadian

    20102011
    MAUMERE
    OUR ANNIVERSARY
    Bt suami tercinta,
    Terima kasih atas kesetiaan mendampingi

Recent Posts