Kami menggores kata penuh rayuan.. Tapi kami bukan perayu.. Kami bersyair agar jiwa2 tershir.. Tapi kami bukan penyihir.. Kami membunuh sepi dgn kalimat sakti.. Tapi kami bukan pembunuh.. Kami adalah kumpulan terbuang.. Yg masih tercerai di kenyataan.. Namun dalam beragam karya.. Kami berpadu.. Yakin pada suata masa... Kami mampu damaikan semesta..

TELUR DADAR

Kamis, 20 Oktober 2011



Dulu mentari slalu mengajariku mengingatmu setiap awal hari
soryy , garis wajahmu tak lagi kuhapal kini
senyummu apalagi
selusin kenangan pun tlah digerus badai

sekarang hanya tersisa telur dadar
saat kulihat penjual nasi goreng
mengaduk-ngaduk wajahmu dalam kuali
abisnya cuma itu saja kenangku bersamamu
setiap kali berdua dibawah langit gelap
ditengah bising kendaran berseliweran
kau ucap, "nasi goreng"
telur dadar, sudah pasti..

ah, nakal sekali..
masa cuma telur dadar?
mungkinkah terselip kisah lain? tanya mentari
sial, tak kuingat satupun..

akhirnya..
tak pernah lagi kusentuh dadar telur itu
ya, takut saja wajahmu nongol bawa belati
takut kau bermanja dengan sebilah keris
atau kata-kata mantramu itu kembali

oh ngeri!
makanya tak mau kulihat si penjual nasgor
sama saja melihatmu
artinya diriku mengundangmu
padahal sudah kubakar loh namamu

nah, dikau yang punya gaya magis
kini kau sudah pergi
hiduplah baik-baiklah dengannya
karna kini, penaku melukis paras yang lain
so?

untukmu ada pesanku,
jangan pernah beli dadar
nanti kau ingat pinggir jalan..
juga debu-debu yang berubah jadi pemandu sorak
dan pengamen yang marayu-rayu diri kita
serta para pengemis yang sentimentil

sial, gara-gara makan dadar telur tadi
terciptalah coretan ini

ssstt! bukan untukmu, dadar!
============================

OR/Mof..

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Posts