Kami menggores kata penuh rayuan.. Tapi kami bukan perayu.. Kami bersyair agar jiwa2 tershir.. Tapi kami bukan penyihir.. Kami membunuh sepi dgn kalimat sakti.. Tapi kami bukan pembunuh.. Kami adalah kumpulan terbuang.. Yg masih tercerai di kenyataan.. Namun dalam beragam karya.. Kami berpadu.. Yakin pada suata masa... Kami mampu damaikan semesta..

DEMIKIANLAH

Senin, 31 Oktober 2011


by: Oss Rebong


Eh dengar tida tadi malam?
Ada hujan jatuh loh di teras rumah
rintik, lalu gerimis
aku menantinya derasnya, ah enggan dia

tapi bersyurlah pagi ini
bunga-bunga nampak berseri, lucu
kupu-kupu dan kawanan burung mengganti sayapnya
anjing dan kucing bermain bersama
tak seperti biasanya, indah sekali
dan sekelompok manusia bisa kurang kerjaan
menyiram halaman...

dan aku?
diam-diam mengirim surat pada Tuhan
isinya: "tuhan thanks ya, su kasih hujan buat tanahku yang tandus ini, kami menanti loh berhari-hari, ternyata dia mau turun juga e tuhan..makasih sekali lagi atas berkat ini.."
gitu..

Lantas tadi, aku menanti matahari pagi
cuma mau ucap selamat pagi
biasanya dia mengintip di ujung timur
tunggu punya tunggu ternyata tak muncul juga
mungkin asik tidur dibalik awan
aku cepat-cepat memberi kabar pada Tuhan
"ah Tuhan, makasih sekali lagi...
pada mendung di awal pagi, baru pertama kali loh trjadi..."
gitu

lantas pagi juga aku lewat depan rumah tetangga
aku ingat, seminggu lalu dua pohon mangga rindang ditebas lunas
gara-garanya si sulung mau merid minggu depan
biar tenda pesta berdiri leluasa
ahhhhhh..
hasilnya
sekarang tersisa panas membakar
teriknya bukan kepalang
padahal saat ada dua pohon itu
sejuknya minta ampun
dapat bonus lagi,
buah mangganya yang aduhai

makanya saat gerimis semalam,
syukur sekali
bisa obati gerahnya hari
bisa sirami gersangnya hati
bisa bikin senyum-senyum sedikit
bisa enak-enak tidur
enak sekali

demikianlah...

==============================
=======
OR/mof

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Posts