Kami menggores kata penuh rayuan.. Tapi kami bukan perayu.. Kami bersyair agar jiwa2 tershir.. Tapi kami bukan penyihir.. Kami membunuh sepi dgn kalimat sakti.. Tapi kami bukan pembunuh.. Kami adalah kumpulan terbuang.. Yg masih tercerai di kenyataan.. Namun dalam beragam karya.. Kami berpadu.. Yakin pada suata masa... Kami mampu damaikan semesta..

BUNDA

Kamis, 06 Oktober 2011

by: Vicky da Gomez

Sarapan seadanya,
Nasi putih dan sepotong kecil ikan
Sisa malam tadi
Duduk manis sendirian
Setelah semua urusan lain selesai

Sederhana
Tenang kalam
Lemah lembut
Tidak banyak bicara
Bahkan untuk berbisik pun takut

Lentik mata menggoda
Bibir sexy mengulum senyum
Lesung pipit menantang
Rambut ikat bergelombang, keriwil-keriwil
Menambah kesan cantik paras wajah yang polos

Duapuluh tiga tahun sudah
Kita tidak makan siang bersama
Membiarkan kucing-kucing peliharaan menunggu resah remah-remah
Dan kini semuanya sudah hilang satu per satu
Pergi entah ke mana

Masih terbayang kuat sukmamu
Sulit menghapus aroma bau badanmu
Suara lirihmu yang lembut
Desah sengal nafasmu
Merobek hati yang sering memberontak

Entah berapa kali sudah kulukai hatimu
Entah berapa kali sudah kutikam jantungmu
Entah berapa kali sudah kutusuk pori-porimu
Entah berapa kali sudah kusobek dadamu
Entah berapa kali sudah kubuat kau menangis

Duapuluh tiga tahun lalu
Isak tangis meledak
Setelah kau penat bertahun-tahun
Melawan iblis kanker payudara
Rebah kaku di saat kakiku belum tegar berdiri

Duapuluh tiga tahun lalu
Lonceng kematian itu sudah singgah sejak pagi
Saat kau gelisah dalam ketenangan
Usai santap sarapan pagi
Dan terus tidur terbujur kaku

Mama, ragamu menyatu di seluruh tubuhku
Semoga abadi di Rumah Bapa…….

(hari ini genap 23 tahun Mama saya meninggal, Senin 29 Agustus 1988 – saya merindukannya)

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Posts