Kami menggores kata penuh rayuan.. Tapi kami bukan perayu.. Kami bersyair agar jiwa2 tershir.. Tapi kami bukan penyihir.. Kami membunuh sepi dgn kalimat sakti.. Tapi kami bukan pembunuh.. Kami adalah kumpulan terbuang.. Yg masih tercerai di kenyataan.. Namun dalam beragam karya.. Kami berpadu.. Yakin pada suata masa... Kami mampu damaikan semesta..

Bukan Perusahaan Lilin Negara, Bukan

Kamis, 06 Oktober 2011

by: Teddy Woga

Nyala-mu, kamu dipuja!
Mati-mu, kamu dihujat!
Nyala-mu, kehidupan seolah tak akan pernah berakir,
Matimu, seperti besok mau kiamat,

Gelap pekat melengkapi malam dua sembilan,
Sabitan sinar sang rembulan tak mampu menghalau,
Senyuman lilin dari kios tetangga tak mempan tuk halau galau yg terselubung,
Kilatan senter 're-charge' perlahan tapi pasti undur menghilang!

Rancangan aktifitas malam malu tuk tampakan diri,
Saling tatap tapi hanya swara yang membuat org masih saling kenal,
PLN, ternyata hadirmu adalah sejuta damba dari jiwa sejagat,
Ada-mu suka kau cipta tapi matimu, seribu duka terajut!

20.00 Wita, 29092011
Sebuah desa di Pantura Negeriku,

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Posts